Kabut Asap Selimuti Singapura

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan kembali mengganggu Malaysia dan Singapura. Menurut situs Channel NewAsia,kemarin kabut asap di Singapura tercatat pada level 290 Indeks Standar Polutan (PSI). “Masuk kategori sangat tidak sehat,” demikian ditulis situs berita itu.

 

Kabut asap ini menimbulkan protes masyarakat terhadap pemerintah Singapura. “Kami tidak bisa berbuat banyak, karena hal ini terjadi di Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam.

 

Di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono kemarin menggelar jumpa pers dan menyatakan Indonesia mampu mengatasi masalah kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. ”Soal ini bukan baru. Dulu kita mampu mengatasi,” ujar dia.

Sejak awal Juni lalu, kebakaran hutan dan lahan menyebabkan sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan tercemar kabut asap. Malaysia dan Singapura mendesak pemerintah Indonesia segera bertindak dan menawarkan bantuan.

 

Di Batam, yang bertetangga dengan Singapura, kabut asap kemarin pagi sudah datang menyelimuti area ini. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Batam, Phillip Mustamu, mengatakan jarak pandang di Bandara Hang Nadim 1.000-1.500 meter. “Tapi belum mengganggu penerbangan di Hang Nadim,” katanya.

Menteri Agung menerima tawaran bantuan dari Singapura. Hari ini tim teknis Indonesia dan Singapura bertemu membahas penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap. “Tapi pemerintah tetap berupaya sendiri.”

 

Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, daerah dengan titik api terbanyak ialah Provinsi Riau, dengan 703 titik. Sedangkan di Kalimantan Barat, ada 50 titik api. Dari kebakaran hutan dan lahan di dua wilayah itulah asap menyebar hingga ke Singapura.

Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, Sonny Partono, menjelaskan tim Manggala Agni sudah berhasil memadamkan hampir 650 titik api di Riau. “Sisanya akan coba dipadamkan dengan cara rekayasa cuaca, yaitu hujan buatan.” ~ Tempo.co

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *